LAPORAN KEUANGAN
TUGAS SOFTSKILL 1
SEMESTER 6
SILVIA OKTAVIANI
3DA03
LAPORAN KEUANGAN
Laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan,
terdiri
dari ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama
tahun buku yang bersangkutan. Laporan keuangan ini dibuat dengan tujuan
untuk mempertanggung jawabkan seluruh aktivitas yang telah direncanakan
dan pencapaian hasilnya.Dalam prakteknya perusahaan dibagi
menjadi
perusahaan jasa, dagang dan manufaktur
Laporan keuangan lengkap terdiri dari komponen-komponen
sebagai berikut :
(a) Neraca, yaitu laporan yang menunjukkan keadaan keuangan suatu
perusahaan pada tanggal tertentu.
(b) Laporan laba rugi, yaitu laporan yang menunjukkan hasil usaha dan
biaya-biaya selama suatu periode akuntansi.
(c)
Laporan perubahan ekuitas, yaitulaporan yangmenunjukkan
sebab-sebab perubahan ekuitas dari jumlah pada awal periode
menjadijumlah ekuitas pada akhir periode.
(d)
Laporan arus kas (cash flow statement),menunjukkan arus kas
masukdan keluar yang dibedakan menjadi arus kas operasi, arus
kasinvestasidan arus kas pendanaan.
(e)
Beberapa catatan atas laporan keuangan.Laporan keuangan dapat dikatakan
sebagai laporan-laporan untuk tujuan umum, sebagai tambahan dari
laporan keuangan dapat dibuat laporan-laporan khusus yang
menunjukkan bagian-bagiandari laporankeuangan dengan lebih rinci
yang biasanya disebut laporan-laporan untuktujuan khusus seperti
misalnya untuk perbankan, kantor pajak dan lain-lain.Perusahaan
yang membuat laporan keuangan secara garis besar
- TUJUAN LAPORAN KEUANGAN
Menurut PSAK (2004) tujuan laporan keuangan utk tujuan umum adl menyediakan informasi yg menyangkut posisi keuangan suatu perusahaan yg bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi serta menunjukkan kinerja yg telah dilakukan manajemen (stewardship) atau pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber-sumber daya yg dipercayakan kepadanya.
Dalam rangka mencapai tujuan tersebut suatu laporan keuangan menyajikan informasi mengenai perusahaan meliputi:
- Aktiva
- Kewajiban
- Ekuitas
- Pendapatan dan beban termasuk keuntungan
- Arus kas
Menurut Statement of Financial Accounting Concept No. 1 tujuan dan manfaat laporan keuangan adalah:
- Pelaporan keuangan harus menyajikan informasi yg dapat membantu investor kreditor dan pengguna lain yg potensial dalam membuat keputusan lain yg sejenis secara rasional.
- Pelaporan keuangan harus menyajikan informasi yg dapat membantu investor kreditor dan pengguna lain yg potensial dalam memperkirakan jumlah waktu dan ketidakpastian penerimaan kas di masa yg akan datang yg berasal dari pembagian deviden ataupun pembayaran bunga dan pendapatan dari penjualan.
- Pelaporan keuangan harus menyajikan informasi tentang sumber daya ekonomi perusahaan. Klaim atas sumber daya kepada perusahaan atau pemilik modal.
- Pelaporan keuangan harus menyajikan informasi tentang prestasi perusahaan selama satu periode. Investor dan kreditor sering menggunakan informasi masa lalu utk membantu menaksir prospek perusahaan.
- Investor. Penanam modal berisiko dan penasehat mereka berkepentingan dgn risiko yg melekat serta hasil pengembangan dari investasi yg mereka lakukan. Mereka membutuhkan informasi utk membantu menentukan apakah harus membeli menahan atau menjual investasi tersebut. Pemegang saham juga tertarik pada informasi yg memungkinkan mereka utk menilai kemampuan perusahaan utk membayar dividen.
- Karyawan. Karyawan dan kelompok-kelompok yg mewakili mereka tertarik pada informasi mengenai stabilitas dan profitabilitas perusahaan. Mereka juga tertarik dgn informasi yg memungkinkan mereka utk menilai kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa manfaat pensiun dan kesempatan kerja.
- Pemberi pinjaman. Pemberi pinjaman tertarik dgn informasi keuangan yg memungkinkan mereka utk memutuskan apakah pinjaman serta bunga dapat dibayar pada saat jatuh tempo.
- Pemasok dan kreditor usaha lainnya. Pemasok dan kreditor usaha lain tertarik dgn informasi yg memungkinkan mereka utk memutuskan apakah jumlah yg terhutang akan dibayar pada saat jatuh tempo. Kreditor usaha berkepentingan pada perusahaan dalam tenggang waktu yg lbh pendek daripada pemberi pinjaman kecuali kalau sebagai pelanggan utama mereka tergantung pada kelangsungan hidup perusahaan.
- Pelanggan. Para pelanggan berkepentingan dgn informasi mengenai kelangsungan hidup perusahaan terutama kalau mereka terlibat dalam perjanjian jangka panjang dengan atau tergantung pada perusahaan.
- Pemerintah. Pemerintah dan berbagai lembaga yg berada di bawah kekuasaa berkepentingan dgn alokasi sumber daya dan krn ini berkepentingan dgn aktivitas perusahaan mereka menetapkan kebijakan pajak dan sebagai dasar utk menyusun statistik pendapatan nasional dan statistik lainnya.
- Masyarakat. Perusahaan mempengaruhi anggota masyarakat dalam berbagai cara. Misal perusahaan dapat memberikan kontribusi berarti pada perekonomian nasional termasuk jumlah orang yg dipekerjakan dan perlindungan kepada penanam modal domestik. Laporan keuangan dapat membantu masyarakat dgn menyediakan informasi kecenderungan (trend) dan perkembangan terakhir kemakmuran perusahaan serta rangkaian aktivitasnya.
Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan
- Dapat Dipahami
- Relevan
- Keandalan
- Dapat diperbandingkan
- Jenis – Jenis Laporan Keuangan
- Laporan Neraca
Seperti
namanya, laporan neraca (balance sheet) berguna untuk
menimbang posisi keuangan perusahaan. Ada sisi kiri untuk Aset dan sisi
kanan untuk Kewajiban dan Ekuitas. Dalam istilah akuntansi kadang-kadang
aset disebut sebagai Aktiva, sedang Kewajiban disebut sebagai Pasiva
(atau liabilities). Perlu diperhatikan penggambaran kiri dan
kanan hanyalah kiasan. Bisa saja laporan aset dilaporkan lebih dulu di
posisi atas, setelah itu laporan kewajiban di bawahnya. Tak usah pusing dengan
istilah-istilah ini. Yang penting kita paham bahwa konsep dasarnya adalah
adanya aset (harta yang dimiliki perusahaan) akan menyebabkan adanya kewajiban
(harta yang dimiliki oleh pemodal dan orang lain).
Ada aturan
akuntansi penting yaitu kedua sisi neraca harus bernilai sama. Maka disebut
seimbang (balance). Aturan ini agar kita bisa mengecek di mana letak
posisi harta perusahaan agar bisa dipantau kesehatan keuangannya. Dari
neraca inilah orang lain dapat membaca di mana, kemana, dan kapan keuangan
perusahaan berubah.
Aset adalah
harta yang dimiliki perusahaan, yang terdiri dari: kas atau setara kas, benda
tak bergerak (seperti tanah, gedung) dan juga barang bergerak seperti
kendaraan, dan bahkan ada juga harta non fisik (seperti nilai yang dibayar
untuk akuisisi anak perusahaan). Aset juga meliputi piutang perusahaan, pajak
yang sudah dibayar di muka, serta biaya-biaya yang sudah dibayar di muka.
Prinsipnya segala sesuatu yang berniai yang bisa diakui milik perusahaan itulah
disebut aset.
Kewajiban dan
Ekuitas menunjukkan asal muasal harta perusahaan berasal. Kewajiban terdiri
dari: hutang perusahaan pada pihak lain, pajak yang belum dibayar, uang muka
dari pihak lain, biaya sewa yang masih berjalan. Ekuitas sendiri menunjukkan
hak milik dari pemegang saham yang terdiri dari dua komponen, yaitu: modal
usaha dan nilai laba usaha (atau kerugian usaha). Prinsipnya segala sesuatu
yang bisa diakui milik pihak lain akan masuk neraca bagian kanan, atau
Kewajiban dan Ekuitas ini.
Yang dimaksud
dengan Neraca adalah laporan yang berisi harta (asset), utang atau
kewajiban-kewajiban pada pihak lain (liebilities) beserta modal (capital) dari
suatu perusahaan pada saat tertentu. Oleh karena itu Neraca terdiri dari tiga
kelompok, yaitu aktiva, kewajiban, dan modal.
Untuk kelompok
aktiva diklasifikasikan dari tingkat likuiditasnya (mudah diuangkan).
Klasifikasi untuk aktiva:
a. Aktiva lancar (Current assets)
b. Aktiva tetap (Fixed assets)
a. Aktiva lancar (Current assets)
b. Aktiva tetap (Fixed assets)
• Aktiva lancar
terdiri dari semua aktiva yang mudah dijadikan uang dalam jangka waktu yang relatif pendek. Aktiva lancar pada umumnya terdiri dari:
1. Kas: uang tunai, uang di bank, cek, wesel pos, dan tabungan di bank.
2. Wesel Tagih (Not Receivable): surat janji (promes) yang datang dari seseorang tentang kesanggupan membayar pada tanggal tertentu. Wesel (promes) ini dapat dijual seketika untuk dijadikan uang tunai.
3. Piutang Dagang (Account Receivable): yaitu tagihan kepada para langganan baik perorangan atau perusahaan sebagai akibat dari kegiatan perusahaan piutang pada umumnya mempunyai jangka waktu yang tetap sesuai dengan perjanjian.
4. Persediaan Barang (Merchandise Inventory): terdiri dari barang dagangan yang sengaja dibeli untuk dijual kembali dalam rangka kegiatan perusahaan.
5. Perlengkapan Toko (Store Sapplies): yaitu semua perlengkapan toko seperti kertas pembungkus, peti-peti kemasan, karton dan sebagainya.
6. Perlengkapan Kantor (Office Supplies): terdiri dari alat-alat tulis seperti kertas tik, kertas stensil, pensil, amplop, blanko-blanko surat, dan sebagainya.
7. Biaya-biaya yang dibayar di muka (Prepaid Expence): yaitu seluruh biaya-biaya yang telah dibayar lebih dahulu walaupun belum masanya. Karena biaya ini telah dibayar di muka, maka kita mempunyai tagihan. Contoh: uang muka sewa.
• Aktiva Tetap (Fixed/Plant Assets)
terdiri dari aktiva yang sifatnya relatif tetap dan mempunyai jangka waktu perputaran lebih dari satu tahun. Aktiva ini dapat berwujud atau tidak berwujud. Adanya aktiva tetap ini untuk menjalankan aktivitas perusahaan bukan untuk dijual. Termasuk di dalamnya antara lain:
1. Peralatan Kantor (Office Equipment): uaitu peralatan kantor yang tahan lama
seperti: meja, kursi, lemari arsip, mesin tik dan peralatan lainnya.
2. Alat Pengangkut (Delivery Equipment): sarana perusahaan yang dipakai untuk mengangkut barang seperti: truk, gerobak, dan sebagainya.
3. Gudang (Building): yaitu bangunan perusahaan baik untuk tempat usaha seperti toko atau kantor.
4. Mesin-mesin (Machinery): yaitu mesin-mesin untuk memperoduksi barang seperti mesin cetak, mesin pintal, tenun, dan sebagainya.
5. Tools (alat-alat): ialah alat-alat untuk menjalankan perusahaan misalnya kunci, catok, dongkrak dan sebagainya.
Inilah kelompok yang termasuk
akun harta, perusahaan semakin besar, semakin
banyak kelompok harta baik harta lancar atau harta tetap.
banyak kelompok harta baik harta lancar atau harta tetap.
Pasiva (liabilities) adalah
kewajiban perusahaan yang harus dibayar kepada pihak ketiga (kreditur). Pasiva
(liabilities) sesuai dengan jangka waktu atau umurnya dibagi dalam:
1. Utang jangka pendek (current liabilities)
2. Utang jangka panjang (long term liabilities)
1. Utang jangka pendek (current liabilities)
2. Utang jangka panjang (long term liabilities)
Utang jangka pendek, yaitu utang
yang harus segera dilunasi, paling lambat umur dari utang ini satu tahun. Yang
termasuk utang jangka pendek di antaranya:
1. Utang Wesel/Wesel Bayar: yaitu
wesel yang harus kita bayar kepada pihak lain yang pernah kita berikan
kepadanya. Biasanya umur utang wesel adalah 30 hari, 60 hari, atau 90 hari.
2. Utang Dagang (Account Payable): utang kepada rekanan (suplier) yaitu utang dalam rangka kegiatan perusahaan, atau utang ini terjadi karena membeli barang yang belum dibayar.
3. Biaya-biaya yang harus dibayar: yaitu biaya-biaya yang belum kita lunasi dalam periode pembukuan tertentu. Misalnya utang gaji, utang upah dan utang-utang biaya lainnya.
2. Utang Dagang (Account Payable): utang kepada rekanan (suplier) yaitu utang dalam rangka kegiatan perusahaan, atau utang ini terjadi karena membeli barang yang belum dibayar.
3. Biaya-biaya yang harus dibayar: yaitu biaya-biaya yang belum kita lunasi dalam periode pembukuan tertentu. Misalnya utang gaji, utang upah dan utang-utang biaya lainnya.
Utang jangka panjang (long term
liabilities), yang termasuk utang ini adalah semua utang yang pembayarannya
relatif lama. Seperti utang obligasi (bond payable), utang hipotek (mortage
payable), dan sebagainya.
Komponen terakhir dari pasiva
adalah modal (capital). Modal/capital diperoleh dari selisih atau nilai lebih
assets dengan liabilities. Nilai lebih ini merupakan hak dari pemilik
perusahaan.
Secara teknis urutan penyusunan
Neraca adalah sebagai berikut:
1. Menuliskan nama perusahaan.
2. Menuliskan jenis laporan, dalam hal ini Neraca.
3. Menuliskan saat keadaan keuangan perusahaan itu dilaporkan, misalnya tanggal, bulan dan tahun tertentu.
4. Menyajikan aktiva, kewajiban dan modal disusun sesuai dengan ketentuan, dan prinsip-prinsip akuntansi Indonesia.
1. Menuliskan nama perusahaan.
2. Menuliskan jenis laporan, dalam hal ini Neraca.
3. Menuliskan saat keadaan keuangan perusahaan itu dilaporkan, misalnya tanggal, bulan dan tahun tertentu.
4. Menyajikan aktiva, kewajiban dan modal disusun sesuai dengan ketentuan, dan prinsip-prinsip akuntansi Indonesia.
Penyusunan Neraca dapat dilakukan
dalam 2 cara:
1. Bentuk laporan (Staffel)
2. Bentuk Scontro
1. Bentuk laporan (Staffel)
2. Bentuk Scontro
Sumber penyusunan Neraca diambil
dari kertas kerja lajur Neraca dengan ketentuan sebagai berikut:
a. untuk aktiva berada di lajur Neraca sebelah debet.
b. untuk kewajiban datanya di lajur Neraca sebelah kredit.
c. untuk modal diambil dari modal akhir hasil laporan perubahan modal.
a. untuk aktiva berada di lajur Neraca sebelah debet.
b. untuk kewajiban datanya di lajur Neraca sebelah kredit.
c. untuk modal diambil dari modal akhir hasil laporan perubahan modal.
- Laporan Laba/Rugi (Income Statement)
Seperti namanya,
laporan ini mengungkap bagaimana kinerja perusahaan, apakah menghasilkan
keuntungan atau kerugian. Di dalam laporan ini kita dapat melihat jumlah pendapatan
bersih (net revenues/sales), serta biaya (beban) untuk mewujudkan
penjualan tersebut baik berupa bahan baku dan biaya utama lainnya. Setelah
dikurangi beban pokok inilah akhirnya kita bisa membaca yang namanya laba
kotor (gross profit/income). Laba
kotor artinya laba yang diperoleh dari hasil operasi penjualan sebelum
dikurangi biaya-biaya lain yang tidak berhubungan dengan penjualan. Dari sana
kita bisa tahu biaya administrasi untuk menjalankan perusahaan, biaya
pemasaran, dll. Setelah dikurangi biaya rutin perusahaan inilah maka kita akan
mendapatkan yang namanya laba usaha (operating
income). Tapi nilai ini belum dipotong oleh pajak, biaya laba/rugi
kurs dll. Setelah dikurangi biaya pajak dan kurs inilah maka kita akan
mendapatkan nilai akhir yang bernama laba bersih (net
income). Angka inilah yang merupakan
keuntungan/kerugian perusahaan. Nilai akhir dari laba bersih inilah yang
kemudian bisa diatribusikan kepada pemegang saham. Dalam laporan ini biasanya
kita juga bisa mendapatkan data laba bersih per saham. Seandainya ada
perusahaan yang tidak mencantumkan angka ini, bisa kita hitung sendiri dengan
cara membagi laba bersih dengan jumlah saham beredar.
Laporan laba/rugi menggambarkan sumber-sumber
penghasilan yang diperoleh perusahaan dalam menjalankan usahanya, dan
jenis-jenis beban yang harus ditanggung perusahaan. Jadi, laporan laba/rugi adalah
laporan yang menunjukkan pendapatan dan beban pada akhir periode akuntansi.
Laporan laba rugi atau perhitungan laba rugi
dapat disajikan dalam dua bentuk, yaitu sebagai berikut.
a.
Bentuk Langsung (Single
Step)
Penyajian laporan laba/rugi dengan bentuk single step dilakukan
dengan menjumlahkan semua pendapatan menjadi satu, demikian pula bebannya.
Setelah itu dicari selisihnya untuk mengetahui laba dan rugi.
b.
Bentuk Bertahap (Multiple
Step)
Penyajian laporan laba/rugi dengan bentuk multiple step dilakukan
dengan memisahkan antara pendapatan usaha dan pendapatan di luar usaha, serta
memisahkan pula antara beban usaha dan beban di luar usaha. Setelah itu mencari
selisihnya sehingga akan diperoleh laba atau rugi bersih usaha.
- Laporan Perubahan Ekuitas/Modal (Capital Statement)
Laporan perubahan modal merupakan laporan yang
menunjukkan adanya perubahan modal yaitu dari modal awal menjadi modal akhir.
Hal-hal yang perlu diperhitungkan atau yang memengaruhi dalam penyusunan
laporan perubahan modal antara lain:
a. besarnya modal awal periode,
b. adanya laba atau rugi usaha,
c. adanya pengambilan pribadi pemilik atau
prive,
d. adanya investasi tambahan dari pemilik,
e. besarnya modal akhir periode.
Laporan
perubahan modal hanya lazim berlaku dibuat pada perusahaan perseorangan,
persekutuan atau firma, dan CV. Sementara itu, untuk perusahaan berbentuk perseroan
terbatas (PT) istilah untuk laporan perubahan modal adalah laporan laba ditahan
(returned earning statement).
- Laporan Arus Kas
- Arus kas dalam aktivitas operasi, berupa penerimaan/pengeluaran uang yang didapat dari jual/beli barang atau jasa, juga pembayaran kas untuk pemasok, karyawan, dll.
- Arus kas dalam aktivitas investasi, berupa penerimaan/pengeluaran uang dari komponen yang dianggap sebagai unsur investasi. Unsur yang dianggap investasi biasanya kegiatan keuangan lain guna mendapatkan imbal balik baik langsung atau tidak langsung. Kegiatan investasi misalnya pembelian tanah, pembangunan pabrik, atau juga penyertaan modal di perusahaan lain.
- Arus kas dalam aktivitas pendanaan, berupa penerimaan/pengeluaran uang dari komponen yang dianggap sebagai pendanaan (financing). Suatu misal perusahaan bisa menjual barang kepada perusahaan lain, seluruh stok habis, tapi sayangnya pembayaran baru selesai tiga bulan berikutnya. Maka perusahaan melakukan operasi pendanaan (baca: hutang ke bank) untuk mendapatkan kas segar guna membiayai produksi dan menyediakan stok guna penjualan berikutnya. Seiring perusahaan mendapatkan pembayaran maka mereka bisa membayar kepada bank yang masuk dalam operasi investasi ini.
Laporan
arus kas ini penting sekali agar kita bisa paham posisi keuangan dalam kondisi
yang sebenarnya, yaitu perputaran uang yang sesungguhnya, bukan posisi keuangan
dalam pos akuntansi.
Contoh:
PT ABC
|
|||
LAPORAN ARUS KAS
|
|||
Bulan Desember 2011
|
|||
POS-POS
|
|||
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
|
|||
Laba (Rugi) Bersih
|
24.380.762,00
|
||
Penyesuaian-penyesuaian
|
|||
Cadangan Piutang Tak Tertagih
|
799.000,00
|
||
Akm. Penyusutan Bangunan
|
458.333,00
|
||
Akm. Penyusutan Kendaraan
|
761.905,00
|
||
Akm. Penyusutan Peralatan
|
200.000,00
|
||
Jumlah Penyesuaian-penyesuaian
|
2.219.238,00
|
||
Kenaikan dan Penurunan
|
|||
Piutang Dagang
|
8.850.000,00
|
||
Piutang Lain-lain
|
-
|
||
Persediaan Barang Dagangan
|
(20.250.000,00)
|
||
Persediaan Suplies Kantor
|
(500.000,00)
|
||
Sewa dibayar di muka
|
1.500.000,00
|
||
Asuransi dibayar di muka
|
300.000,00
|
||
Hutang Dagang
|
18.000.000,00
|
||
Hutang Lancar Lainnya
|
200.000.000,00
|
||
Jumlah Kenaikan dan Penurunan
|
207.900.000,00
|
||
Arus Kas Bersih dari Aktivitas
Operasi
|
|||
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
|
|||
Tanah
|
-
|
||
Bangunan
|
-
|
||
Kendaraan
|
-
|
||
Peralatan Kantor
|
(2.000.000,00)
|
||
Jumlah Arus Kas dari Aktivitas
Investasi
|
(2.000.000,00)
|
||
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
|
|||
Hutang Jangka Panjang
|
-
|
||
Modal Saham
|
-
|
||
Jumlah Arus Kas dari Aktivitas
Pendanaan
|
-
|
||
Kenaikan/Penurunan Bersih Kas dan
Setara Kas
|
232.500.000,00
|
||
Kas dan Setara Kas Awal
|
319.500.000,00
|
||
Kas dan Setara Kas Akhir
|
552.000.000,00
|
0 komentar: